Gus Baha' : "Kalau Tidak mampu naik haji jangan dijadikan alasan bagi kita untuk memutus harapan berhaji".
"Seandainya kita tidak mampu naik haji, kita tetap perlu menunjukkan keseriusan dalam berhaji melalui orang yang berhaji. Salah satu caranya dengan ikut merasa senang dengan orang yang berhaji".
“Misal kamu belum mampu berhaji, maka berilah uang orang yang berangkat haji.”
Perbuatan kecil ini, mengandung hikmah supaya rezeki kita ikut terbawa ke tanah suci.
“Agar sebagian rezekimu ikut mengantar dia ke Makkah. Jadi kamu pede.”
Gus Baha mendasarkan pendapat ini atas dasar kaidah fikih, “jika tidak mampu ideal, maka jangan tinggalkan semuanya.”
Menurut Gus Baha, logika ini memang kadang tidak bisa diterima logika Orang-orang modern.
"Dalam logika orang modern, orang yang mampu berhaji seharusnya menyantuni orang di sekitarnya yang belum mampu berhaji".
“Orang yang mampu berhaji kok malah disantuni oleh orang yang tidak mampu berhaji..?”
"Tapi dalam logika hikmah agama, tidak demikian. Justru bagi orang yang belum mampu naik haji, ikut memberi uang kepada orang berhaji menunjukkan rasa cinta kita kepada tanah suci."
"Bahkan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Kanjeng Nabi yang makamnya ada di tanah suci".
"Yang penting, niatnya ditujukan untuk menghormati orang berhaji, dan mencintai ibadah haji."
Gus Baha mencontohkan yang beliau lakukan sendiri, yakni memberi uang kepada teman-temannya yang mondok di Makkah. Beliau menceritaan, bapak beliau sempat menyuruh untuk mondok ke Makkah. Namun beliau memilih untuk tetap menuntut ilmu di Indonesia. Meski demikian, beliau tetap memberi uang saku kepada teman-teman beliau yang berangkat ke Makkah.
“Tapi saya kasih mereka uang Real. Saya akali. Karena kalau saya kasih Rupiah, khawatir dibelanjakan di Indonesia!.” Kata beliau disambut tawa jama'ah.
Semoga Gus Baha' selalu sehat.Aamiin
No comments:
Post a Comment