Menurut Gus Mus ( DR KH Ahmad Mustofa Bisri ), "Kita rindu pada kiai yg seperti Mbah Bisri Syansuri. Sampean bayangkan Kiai Bisri ini perintis madrasah perempuan pertama. Jasanya tidak kalah dgn RA Kartini, yg katanya harum baunya itu," ujar Gus Mus.
Gus Mus mengaku membayangkan perjuangan Kiai Bisri saat berusaha mendirikan madrasah perempuan itu, terutama bagaimana cara kakek mantan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu meyakinkan gurunya, Hadratusy Syaikh KH M Hasyim Asy'ari.
"Mbah Bisri saya bayangkan, ketika mendirikan madrasah untuk perempuan, itu kira2 gurunya Kiai Hasyim Asy'ari itu seperti apa. Mendukungkah atau tidak kira2? Sepanjang saya meneliti Mbah Hasyim, Mbah Wahab (Kiai Wahab Hasbullah), dan Mbah Bisri, itu kira2 yg membantu Mbah Bisri agar Mbah Hasyim setuju itu Mbah Wahab. Karena Mbah Wahab itu banyak akalnya," tuturnya.
Gus Mus kemudian menyebut sosok Kiai Bisri yg sangat 'lurus'. Dia teringat salah satu pengalamannya saat bertemu dgn kiai yg lahir di Tayu, Jawa Tengah, itu. "Saya teringat, saya waktu anyar2an turun di tanah Jawa dari Mesir itu saya sering ke Matraman, tempatnya punya Yu Wahid. Karena saya kawannya Gus Dur. Tengah malam ngeluyur abis nonton bioskop, pulang kemalaman sampai jam setengah 2. Ndodok (mengetuk) lawang (pintu) itu nggak ada yg bukain. Lama," kata Gus Mus.
"Baru setelah lama kemudian ada yg membukakan pintu. Yang membukakan pintu Mbah Bisri Syansuri baru selesai tahajud. Yang satu juga Almukarom pulang dari nonton bioskop, yg mbukain pintu baru selesai tahajud. Maka saya katakan tadi saya malu sekali dilihati oleh Mbak Bisri. 'Potonganmu, Mus, Mus'. Jadi kelihatannya ngomong begitu sama saya. 'Gayamu koyok pejabat rais aam. Dapurmu'," sambungnya sembari terkekeh.
No comments:
Post a Comment