Nasab KH. Bisri Syansuri.
Tepatnya di Ds. Tayu Kab. Pati Jawa Tengah, pesisir pantai utara (Pantura) pada tanggal 18 September 1886 M. atau bertepatan (28 Dzulhijjah 1304 H) telah lahir seorang bayi laki-laki yang bernama Bisri yang kelak menjadi pengasuh pesantren Denanyar Jombang, juga menjadi pejuang dan ulama' besar di Indonesia. Dari pasangan Bapak Syansuri dan Ibu Mariah telah di karunia 5 (lima) anak yaitu:
- Mas'ud.
- Sumiyati.
- Bisri (kelak di kenal KH. Bisri Syansuri).
- Muhdi.
- Syafa'atun.
Di antara ulama' yang lahir dari keluarga Nyai Mariah (ibu Basri) adalah KH. Kholil Lasem, KH. Ma'shum, dan KH. Baidlowi Lasem.
Sedangkan nasab KH. Bisri dari jalur ayahkeatas masih keturunan Raja Brawijaya silsilahnya sebagai berikut:
- KH. Bisri beliau putra dari:
- KH. Syansuri beliau putra dari:
- Kyai M. Rois beliau putra dari:
- Kyai Abdul Ghoni beliau putra dari:
- Kyai Hasan bisri (jebol) beliau putra dari: Kyai Marchum beliau putra dari:
- Kyai Yunus beliau putra dari:
- Kyai Nur Syahid (Demak) beliau putra dari: Kyai Nur Hadi (Sunan mupus pati) beliau putra dari:
- R. Karthi Noto beliau putra dari:
- R. Dandang Kumbang beliau putra dari:
- P. Joyo Prone beliau putra dari:
- P. Haryo madi beliau putra dari:
- Ki Ageng Prawito Ngardin beliau putra dari:
- R. Bagus Mukmin beliau putra dari:
- R. Trenggono (Syah Alam Akbar) beliau putra dari:
- R. Fatah (Tajuddin Abdul Hamid) beliau putra dari:
- Sunan Lawu (Brawijaya)
a. Pesantren di bawah asuhan KH. Sholeh.
Di usia tujuh tahunan, ia belajar membaca. A1 Qur'an kepada KH. Sholeh, tradisi membaca A1 Qur'an merupakan tradisi turun temurun di Nusantara sampai dia usia Sembilan tahunan.
b. Pesantren di bawah asuhan KH. Abdus Salam.
Setelah Bisri kecil nyantri kepada KH. Sholeh lalu dia melanjutkan pendidikan di pesantren yang di asuh KH. Abdus Salam di Ds. Kajen. Kab. Pati Jawa Tengah yang masih termasuk familinya, di pesantren ini Bisri muda mulai belajar dasar-dasar bahasa Arab, Fiqh, dan Tafsir Al Qur'an, serta kumpulan kitab Al Hadits yang berukuran kecil dan sedang, di pesantren ini Bisri muda telah mendapat di siplin yang tinggi sehingga mempengaruhi sosok beliau yang sangat berwibawa dan istiqomah.
c. Pesantren di bawah asuhan KH.M. Kholil Bangkalan.
Setelah Bisri muda berusia 15 tahunan, dia melanjutkan pendidikan di pesantren Kademangan, Bangkalan, Madura di bawah asuhan KH.M. Kholil Bangkalan. ketika di pesantren ini dia bertemu dengan santri berasal dari Jombang yang bernama Abdul Wahab Hasbullah yang kelak keduanya saling berjuang dalam pesantren dan organisasi Nahdlatul Ulama'.
d. Pesantren Sarang di bawah asuhan KH. Syu'aib.
Setelah Bisri muda nyantri di pesantren Kademangan, Bangkalan Madura, beliau pernah ngaji Kilatan (ngaji posonan) beberapa saat di pesantren Salaf di bawah asuhan KH. Syu'aib (kakek KH. Maimun Zubair). Pada bulan Ramadlan banyak pesantren yang mengadakan program pengajian khusus selama satu bulan (ngaji kilatan) dan dengan kitab tertentu, biasanya, satu kitab di khatamkan dalam satu bulan (30 hari).
e. Pesantren Kasingan Rembang diasuh KH. Kholil.
Setelah Bisri muda nyantri di pesantren Kademangan, Bangkalan Madura, beliau juga pernah ngaji Kilatan (ngaji posonan) di pesantren Salaf di bawah asuhan KH. Kholil Kasingan Rembang. Pada bulan Ramadlan banyak pesantren yang mengadakan program pengajian khusus selama satu bulan (ngaji kilatan) dan dengan kitab tertentu, biasanya satu kitab di khatamkan dalam satu bulan (30 hari).
f. Pesantren Tebuireng Jombang.
Setelah Bisri muda nyantri di pesantren Kademangan, Bangkalan Madura dan setelah ngaji Kilatan (posonan) minat beliau akan ilmu pengetahuan sangat tinggi, sehingga beliau melanjutkan belajar ilmu agama di pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur di bawah asuhan KH. Hasyim Asy'ari.
Kepindahan Bisri muda ke pesantren Tebuireng Jombang ternyata membawa arti penting terhadap perjuangan dan hidup beliau kelak.
Di dalam bimbingan KH. Hasyim Asy'ari, Bisri muda telah memperoleh ijazah (izin lisan) dari gurunya untuk mengajarkan segala fan ilmu agama seperti kitab Fiqh, Tasawuf, Al Hadits (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim) dll.
Ada beberapa faktor Bisri muda berkeinginan nyantri di pesantren Tebuireng yaitu:
- Pindahnya ini atas saran dari teman seperguruannya yakni Abdul Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang.
- Pindahnya ini karena ketertarikan Bisri muda akan ketokohan KH. Hasyim Asy'ari yang begitu di segani dari semua kalangan dikarenakan kedalaman pemahaman ilmu agama lebih-lebih ilmu Al Hadits.
- Abdul Manab (kelak KH. Abdul Karim pendiri PP. Lirboyo).
- KH. Ahmad Baidlawi Banyumas.
- KH. Abdul Qadir dari Sedayu (Gresik).
- KH. Nahrawi dari Malang.
- KH. Abbas dari Jember.
- KH. Ma'shurn Ali dati Gresik dll.
g. Menuntut ilmu di Tanah Suci.
Setelah Bisri muda nyantri di pesantren Tebuireng Jombang di bawah asuhan KH. Hasyim Asy'ari minat beliau akan ilmu pengetahuan tetap sangat tinggi, sehingga beliau melanjutkan belajar ilmu agama di Tanah Suci Makkah. Di Makkah Bisri muda belajar kepada ulama-ulama' terkemuka, di antara guru beliau:
- Syaikh Muhammad Baqir.
- Syaikh Muhammad Sa'id Yamani.
- Syaikh Ibrahim Madani.
- Syaikh Jamal Maliki.
- Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau. Syaikh Syu'aib Dagestan (ulama' asal Rusia).
- Syaikh Mahfudz At Tarmasi (ulama' asal Tremas Jawa Timur).
Artikel ini belum selesai ikuti artikel KH. Bisri Syansuri selanjutnya
Subhanallah. Sebuah ilmu butuh perjuangan yang besar
ReplyDelete